Thalita Aqila Wicaksono (kanan depan) bersama Kepala SD Mugeb, M. Nor Qomari S.Si dan tim Pocil SD Mugeb

Setiap penampilan Polisi Cilik (Pocil) SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik selalu memantik tepuk tangan meriah dan sorakan kagum penonton. Begitu pula saat tampil di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) Gresik untuk memeriahkan Pembukaan Fubamio Competition ke-6, Sabtu (7/1/2023).

Keberhasilan tampilan Pocil SD Mugeb ini tak luput dari dukungan penuh para orangtua. Salah satunya Reny Eka, bunda Thalita Aqila Wicaksono. Tak main-main, buah hatinya mendapat kepercayaan menjadi komandan pleton (danton).

Rena, sapaan akrabnya, mengungkap rasa bangganya kepada 13 anggota pocil yang tampil di sana pagi itu.”Pocil ini sangat keren! Perjuangan anak-anak dalam latihan juga luar biasa setiap harinya,” ujarnya.

Dia juga bersyukur karena sekolah selalu memberikan fasilitas dan dukungan yang tak kalah luar biasa selama latihan maupun perlombaan.

Dilansir dari PWMU.CO, Reny yang menyaksikan penampilan selama sepuluh menit itu mengungkap perjalanan panjang anaknya dalam mengikuti pocil. “Sejak Thalita kelas IV dia sudah ingin mengikuti pocil. Tapi karena tinggi badannya kurang, maka tidak bisa (bergabung), saat seleksi dia tidak lolos,” ceritanya.

Mulai dari situlah, lanjutnya, setiap hari Rena memantau tinggi badan anaknya selama beberapa bulan. Dia sangat paham Aqila ingin sekali mengikuti pocil.

Ubah Pemalu Jadi Pede

Setelah melihat tidak ada perkembangan tinggi badan Aqila selama musim pandemi Covid-19 melanda, maka dia putuskan untuk konsultasi ke dokter. Fakta mencengangkan pun Rena hadapi bersama Aqila.

“Ternyata ada kelainan tulang belakang. Pada saat Covid-19 itu dokter menyarankan untuk di-brace saja,” kenang dia yang selalu ikut mendampingi setiap kali Aqila tampil atau ikut lomba.

Selama terapi menggunakan brace dan memperbanyak aktivitas fisik, Rena bersyukur hingga kini tinggi badan Aqila bisa bertambah sampai 7 centimeter. Alhasil, impian Aqila untuk bergabung dengan tim pocil SD Mugeb terwujud ketika dia duduk di kelas VI.

Rena juga semakin bangga pada Aqila. Menurutnya, peran Aqila sebagai danton di pocil saat ini telah mengubah karakternya yang dulu pemalu. “Dengan mengikuti pocil ini dia bisa tampil lebih percaya diri!” ungkapnya.

Dia bahkan sempat terkejut melihat perubahan diri Aqila. “Anaknya dulu pemalu sekali. Bahkan sampai sekarang untuk latihan pocil kalau di rumah selalu di kamar dan di depan kaca sendirian,” imbuhnya.

Ibu dua anak itu lantas berharap pocil ke depannya semakin sukses. “Menjadi kebanggaan sekolah, orangtua, ustadz, dan ustadzah,” doanya.

Di Atas Rata-Rata

Sang Penanggung Jawab Pocil Dandik Suwandi SPd pun mengungkap alasan timnya mempercayakan Aqila menjadi danton. Dia menilai Aqila punya banyak karakter positif yang membuatnya mampu menjalankan peran itu.

“Kemampuannya di atas rata-rata. Tingkat hafalannya bagus. Aqila mudah paham kalau diberi penjelasan perubahan instruksi formasi atau gerakan,” jelas guru olahraga yang biasa disapa Dandik itu.

Di samping menekuni pocil, siswi kelas VI Jupiter itu memang pernah  menjuarai Olimpiade Sains. Terakhir, dia meraih bronze medal di ajang nasional Kompetisi Sains Pelajar SeIndonesia (KSPI) yang diselenggarakan Puskanas.id secara daring, Rabu (20/7/2022).

Koordinator Kesehatan dan Keselamatan Sekolah itu juga mengungkap, yang tak kalah penting, Aqila punya jiwa kepemimpinan. “Di usianya yang masih beliau, Aqila sudah mampu memimpin teman-temannya. Dikasih tanggung jawab apa saja dia selalu lakukan,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Dandik, Aqila punya suara bagus. “Keadaan menggunakan brace sampai sekarang tidak menghalangi Aqila ikut pocil. Alhamdulillah orangtuanya sangat mendukung karena gerakan-gerakan di Pocil itu justru harapannya bisa menunjang kondisinya,” terang Dandik, Selasa (10/1/2023). (*)

Categories:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published.