Kehadiran sosok wanita dari Afghanistan Malalai Ahmadzai di Guest Teacher SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik mengejutkan para siswa kelas VI, Kamis (26/1/2023) siang.

Para siswa langsung terkesima ketika melihat kecantikan Malalai Ahmadzai khas  Di Averroes Hall SD Mugeb, wanita yang akrab disapa Miss Mala itu banyak menjelaskan tentang Afghanistan. Awalnya dia menjelaskan negara yang terletak di Benua Asia Tengah dan Selatan itu ibu kotanya berada di Kabul. “Bahasanya yang digunakan adalah Pashto dan Dari,” ungkapnya.

“Afghanistan berada di antara Iran, Pakistan, Cina, Tajikistan, dan Turkmenistan,” imbuh mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Mala juga menjelaskan di sana ada berbagai suku seperti Pashtun, Tajik, Baluch, Turkmen, Uzbek, dan Hazara. Sementara itu, di layar presentasi tampak berbagai suku yang dia sebutkan beserta pakaian adatnya. Para wanita dan pria di masing-masing suku mengenakan penutup kepala dengan model yang berbeda-beda.

Selanjutnya, Mala memaparkan makanan khas di sana. “Ada kebab. Siapa yang pernah makan kebab?” tanya dia. Hampir seluruh siswa angkat tangan kali ini. Kemudian dia mengenalkan makanan qabuli palaw, mantu, bolani, naan, dan kichiri quroot.

Beragam destinasi wisata juga Mala kenalkan. Salah satunya ada Blue Mosque. Sesuai namanya, masjid agung itu dominan warna biru. Dia juga mengenalkan wisata alam Bande Amir, Qala E Bost, dan perbukitan Faryab yang menyegarkan mata.

Dia lanjut mengenalkan festival peringatan seperti now ruz, farmer’s day, eid, dan shab e yalda. Berbagai tarian dan alat musik juga menjadi materi menarik yang sukses memikat para siswa. 

Salah satunya Shafa Anindya kelas VI Bumi. Shafa, sapaan akrabnya, terkejut Mala bisa lancar berbahasa Indonesia. “Dari awal menjelaskan sudah fasih bahasa Indonesia. Tengah-tengah ada campuran bahasa Inggris,” komentarnya.

Saat dikonfirmasi, ternyata Mala sudah empat tahun tinggal di Indonesia. Ketika awal menempuh kelas internasional di UMM, dirinya sebagai mahasiswa asing juga diwajibkan mengikuti kursus Bahasa Indonesia.

Shafa juga sangat tertarik dengan penjelasan Mala tentang suku-suku di Afghanistan. “Ternyata ada yang pakai penutup kepala tinggi banget!” ungkapnya.

Hujan Pertanyaan

Saat memasuki sesi tanya jawab, Mala pun dihujani dengan berbagai pertanyaan para siswa. Mulai dari hewan dan kendaraan apa saja yang banyak di sana sampai pertanyaan berbau politik. Seperti siapa presiden Afghanistan dan apakah di sana ada perang.

Sesuai yang dilansir di PWMU.CO, Mala mengaku tidak menyangka akan mendapat pertanyaan berbau politik. “Pertanyaannya tingkat tinggi,” ujarnya.

Pertanyaan unik juga datang dari salah satu siswa. Seperti apakah ada warung kopi di Afghanistan, mengingat di Kota Pudak ini banyak mereka temui di mana-mana. Dengan bijak Mala menjawab, “Kami di Afganistan lebih suka minum teh daripada kopi.”

Kemudian, Mala juga menerangkan di Afganistan tidak ada pantai. “Dari Indonesia, butuh 13 jam kalau naik pesawat,” ujarnya menjawab pertanyaan lainnya.

Di ujung sesi tanya jawab, Mizzelya Mutiara Robbani kelas VI Mars menanyakan nama mata uang negara Afghanistan dan berapa rupiahnya. “Mata uangnya Afghani, itu sama dengan 177 rupiah,” ujarnya.

Kemudian pertanyaan juga datang dari Kalya Auni Aminuddin kelas VI Bumi. “Di Afganistan kalau puasa berapa jam?” tanya Kayla.

“Antara 15, 16, sampai 17 jam. Panjang ya,” jawab Mala.

Akhirnya sesi pagi itu ditutup oleh duo MC dari siswa kelas internasional SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik. Ialah alumnus SD Mugeb Hannes Zulfikar Alfaried dan alumnus Berlian School.

“Seru ya? Kalau adik-adik pengin banyak dapat Guest Teacher, sekolahnya di Spemdalas kayak kami ya!” ujar Hannes. Akhirnya mereka semua mengabadikan pertemuan langka di sekolah penggerak tahap I itu dengan berfoto bersama. (*)

Categories:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published.