Mugeb – Peringatan Maulid Nabi Muhammad di SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb Primary School) berlangsung meriah, Kamis (4/9/2025). Seremoni pagi itu menghadirkan berbagai kegiatan edukatif sekaligus menghibur. Setelah melafalkan Tarjim Asmaul Husna yang dipimpin lima guru, sebuah kejutan muncul dari gerbang tengah.
Moh. Abid Abdillah, S.Pd., ustaz yang berpakaian serba putih dan mengenakan sorban, hadir menunggangi kuda cokelat kehitaman. Pria yang akrab disapa Ustaz Abid ini memasuki halaman sekolah yang penuh siswa dari kelas I hingga VI. Mereka duduk berbaris sesuai kelas masing-masing.
Dari atas kudanya, Ustaz Abid mulai bercerita. Ia menggambarkan suasana malam kelahiran Nabi Muhammad.
“Di malam yang sunyi, ketika Makkah terlelap dalam keheningan, langit seolah bersiap menyambut sebuah peristiwa agung. Bintang-bintang berkelip lebih terang dari biasanya, seakan tahu bahwa malam itu bukan malam biasa,” terangnya.
Dengan jelas namun lembut ia melanjutkan, “Angin gurun berhembus lembut, membawa aroma yang menenangkan jiwa dan bumi menunggu. Menunggu sebuah kelahiran yang akan mengubah sejarah dunia.”
Dengan penuh penghayatan, Ustaz Abid melanjutkan, “Senin, 12 Rabiulawal, di rumah sederhana milik Abdullah dan Aminah, lahirlah seorang bayi yang kelak akan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Muhammad—nama yang kelak menggetarkan hati setiap insan yang mencintainya—hadir ke dunia tanpa suara tangis yang memecah malam, melainkan dengan ketenangan yang menenangkan siapa saja yang menatapnya.”
Di saat itu, sambungnya, tanda-tanda kebesaran Allah bertebaran. “Api pemujaan Majusi yang telah menyala selama ribuan tahun tiba-tiba padam. Istana Kisra retak, dan berhala-berhala yang diagungkan oleh kaum jahiliyah terdiam tak berdaya. Alam semesta seakan bersujud, mengakui hadirnya seorang manusia pilihan yang akan membawa cahaya ke seluruh penjuru bumi,” ungkapnya.
Sambil berusaha menyeimbangkan diri menunggangi kuda, Ustaz Abid kemudian menuturkan, “Aminah, dengan mata yang berkaca-kaca, menatap wajah mungil putranya. Di wajah itu, terpancar sinar yang menyejukkan, lembut namun berwibawa.”
Ia mengungkap Aminah menyadari Muhammad bukan bayi biasa. “Ia teringat pada mimpi-mimpinya—cahaya yang keluar dari rahimnya menerangi istana-istana Syam—kini menjadi nyata,” ujar Abid.
Malam itu, lanjut Abid, para malaikat turun membawa salam dan penjagaan. “Di langit, para penghuni langit bersuka cita, mengumandangkan pujian atas kelahiran kekasih Allah. Di bumi, makhluk-makhluk yang beriman ikut bersuka, meski banyak manusia belum memahami kebesaran yang baru saja dianugerahkan kepada mereka.”
Ia lantas menegaskan, Muhammad kecil tumbuh bukan hanya sebagai anak yatim, tetapi juga sebagai permata yang dijaga oleh Rabb-nya. “Dari gurun Makkah yang gersang, lahir kesejukan iman. Dari tanah yang tandus, mengalir cinta dan rahmat yang tak pernah kering, membimbing manusia dari kegelapan menuju terang,” sambungnya.
Kian lantang, Abid meneriakkan, “Wahai Muhammad, engkau lahir bukan hanya untuk Makkah, bukan hanya untuk jazirah Arab, tetapi untuk seluruh dunia! Engkau adalah cahaya yang mengusir gelap, penuntun yang menuntun jiwa-jiwa yang tersesat, dan rahmat yang tak terhingga bagi seluruh alam.”
Usai menyimak cerita, siswa pun menampilkan berbagai pertunjukan. Bersama wali kelasnya, para siswa melakukan cosplay atau memerankan tokoh-tokoh Islami. Mereka mengenakan kostum para sahabat nabi dan tokoh-tokoh Islam lainnya.
Seremoni spesial peringatan Maulid Nabi itu berakhir dengan pawai mengelilingi area sekolah. Setelah istirahat, siswa-siswi berpartisipasi dalam berbagai lomba. Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi berbeda untuk kelas I–II dan kelas III–VI. Siswa kelas I–II mengikuti lomba nasyid di aula, lomba tarjim Asmaul Husna di perpustakaan, dan lomba sambung ayat di Ruang Guru Al-Qur’an. Selain itu, mereka juga mengikuti lomba mewarnai dan menggambar kaligrafi di kelas.
Sementara itu, siswa kelas 3–6 juga mengikuti lomba serupa. Dengan tambahan lomba teater di aula serta lomba qiroah dan hafalan surat Al-Qur’an di perpustakaan.
Peringatan Maulid Nabi ini menjadi bukti nyata komitmen Mugeb Primary School dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan akhlak mulia kepada para siswanya. Dengan menggabungkan kegiatan kreatif dan edukatif, sekolah berupaya membuat momen peringatan ini berkesan. (#)
Jurnalis Sayyidah Nuriyah Penyunting Mohammad Nurfatoni