Qarsafah Al Zahiyah Rachmawati Zulkarnain (tengah) berfoto bersama Prof Dr M Din Syamsuddin MA PhD, Dr Saad Ibrahim MA, dan jajaran pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB Gresik 

Qarsafah Al Zahiyah Rachmawati Zulkarnain, wartawan cilik SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, mendapat kesempatan emas wawancara khusus dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 Prof Dr M Din Syamsuddin, Kamis (10/11/2022).

Siswi kelas VI yang akrab disapa Safah ini tak menyangka dirinya terpilih mengemban tugas jurnalistik perdana di luar sekolah. Sekali pun tak pernah terbesit dalam benaknya, menjadi bagian wartawan cilik sekolah mengantarnya bertemu dengan figur yang termasuk 500 tokoh Islam berpengaruh di dunia 2021 versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre (ISSC).

Safah mengaku terkejut sekaligus senang karena mendapat ilmu dan pengalaman berharga dari tugas dadakan itu. Sambil menggenggam ponsel iPhone untuk merekam suara, dia ikut duduk bersimpuh bersama para wartawan lain di hadapan Prof Din. Tepatnya pada jumpa pers usai Seminar Pramuktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Hall Sang Pencerah Gedung I Lantai 8 Universitas Muhammadiyah Gresik.

Siswa berseragam Hizbul Wathan itu beranjak mendekati Prof Din ketika para wartawan profesional di sisinya selesai mengajukan pertanyaan. Dia tetap percaya diri meski hanya satu-satunya yang berperawakan mungil. Sementara para wartawan lain beranjak mewawancarai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr Saad Ibrahim MA yang duduk di sisi utara Prof Din, terbukalah kesempatan Safah melancarkan wawancara khusus. 

Ungkap Karakter Pelajar

Prof Din langsung menyambut Safah dengan ramah. “Oh, ya wartawan kecil, kelas berapa, Nak?”

“Kelas enam. Perkenalkan, saya Qarsafah dari tim jurnalis SD Mugeb,” jawab peraih juara I Pilar Nutrisi Dancow Kreasi Anak Indonesia (DKAI) 2021 itu.

“Oh, bagus sekali!” Prof Din lantas mengonfirmasi asal sekolahnya, “SD Muhammadiyah berapa?”

“SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik.” Jawaban Safah ini memantik Prof Din melontarkan candaan, “KGB atau GKB? Gresik Kota Baru? Oh, bukan Kota Gresik Baru?” Mereka akhirnya tertawa bersama.

Chairman of World Peace Forum (Forum Perdamaian Dunia) itu pun mempersilakan Safah bertanya, “Mau tanya apa, Nak?”

Peraih juara II Cerdas Cermat al-Quran Festival Santri Qurani (Fesqi) 2022 ini menanyakan apa saja karakter pemimpin yang perlu pelajar Muhammadiyah miliki agar bisa bertahan di tengah tantangan saat ini. Menurut Prof Din, pelajar Muhammadiyah dari tingkat paling bawah (TK-SD) sampai ke atas (SMP, SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi) perlu menjadi insan beriman. “Yang mantap keimanannya sebagai seorang Muslim,” ujarnya.

Prof Din menilai itu yang pertama dan utama karena saat ini pelajar Muhammadiyah menghadapi tantangan godaan terhadap keimanan. “Maka harus menjadi anak yang taat kepada Allah SWT. Harus menjadi anak shalih dan shalihah!” tuturnya.

Kedua, menjadi insan yang senantiasa belajar. “Belajar, belajar, dan belajar. Jangan berhenti menuntut ilmu! Tidak cukup dengan apa yang diajarkan di sekolah tapi juga yang diajarkan di rumah, masjid, dan sebagainya,” imbuhnya.

Ketiga, menjadi anak berakhlak mulia. Prof Din menyimpulkan, “Beriman, berilmu, dan berakhlak. Baru nanti pelajar Muhammadiyah menjadi pelajar yang berkemajuan. Apa maksud pelajar berkemajuan? Harus berprestasi! Tidak mau kalah dari yang lain. Why not be the Best? Mengapa tidak menjadi yang terbaik? Inilah di antara kriteria utama pelajar Muhammadiyah.”

Pesan Din Syamsuddin

Sebelum mengakhiri sesi wawancara khusus siang itu, Prof Din berpesan, “Ananda qarsafah harus memimpin kawan-kawannya menjadi pelajar Muhammadiyah yang berkemajuan!”

Siswa yang meraih Special Award Champion Story Telling SD/MI Muhammadyah Education (ME) Award Special Edition 2020 itu mengangguk mantap. Dia pun mengucap terima kasih sambil mengatupkan kedua tangannya.

Usai menyimak jawaban Prof Din, Safah langsung bernapas lega. Dia berbisik kepada guru pembina jurnalistik Sayyidah Nuriyah SPsi yang mendampingi di sisinya, “Deg-degan, Ustadzah!”

Keterampilan bicara dan menulis Safah memang tak diragukan lagi. Dia pernah meraih juara harapan I Pidato Bahasa Inggris Festival Faqih Usman V 2021 dan juara harapan I Karya Tulis Ilmiah SD/MI Festival Faqih Usman VI 2022. Wartawan cilik yang ternyata pelajar multitalenta itu juga berkesempatan berfoto bersama Prof Din.

Kembangkan Wartawan Cilik

Sesuai yang dilansir dari PWMU.CO, di Ruang Rektor lantai 7 UM Gresik Prof Din mengimbau keberadaan wartawan cilik di sekolah Muhammadiyah terus dikembangkan. Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) itu tahu ada banyak wartawan cilik dari sekolah Muhammadiyah. “Rata-rata SD di Jawa Timur ada wartawan cilik,” terangnya.

Sebenarnya, menurut Prof Din, keberadaan wartawan sekolah yang paling penting ada pada tingkat SMA. “Karena mereka akan meneruskan ke perguruan tinggi, supaya prodinya in line,” jelasnya. Walau kemudian dia menyatakan tahu ada pula jurnalis–seperti kontributor PWMU.CO–juga bukan dari bidang Ilmu Komunikasi.

Saat diwawancarai secara terpisah, Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi mengungkap, melalui wawancara khusus itu pihaknya ingin mengenalkan sosok tokoh Muhammadiyah kaliber internasional secara langsung kepada siswa. Safah sendiri menyatakan itu kali pertama dia bertemu langsung dengan Prof Din. Sebelumnya, ia hanya mengenal namanya dari salah satu narasi pada soal ujian sekolah.

Ari–sapaan akrab kepala sekolah–bersyukur SD Mugeb telah memberikan pelatihan jurnalistik kepada Safah saat Peringatan Bulan Bahasa pada Oktober 2022 lalu. “Qarsafah merupakan salah satu dari lima belas jurnalis cilik SD Mugeb,” ungkapnya.

Dia berharap, wawancara spesial itu semakin menguatkan kepercayaan diri Safah. Selain itu, melatih kemampuan bertanya yang santun tapi mengena kepada narasumber dan melatih kemampuan menulis berita yang diliput.

“Bismillah, jurnalis cilik ini menjadi wadah mendidik dan menyalurkan bakat siswa SD Mugeb dalam bidang menulis,” imbuhnya. (*)

Categories:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published.